Creativepreneur and Career

4 Contoh Satire Marketing Berupa Iklan, Ada yang dari Indonesia, Lho

Satire Marketing

Apa yang langsung terbayang ketika kamu mendengar kata ‘satir’? Ya mungkin akan banyak jawaban yang muncul dan mayoritas akan menyebutkan bahwa merupakan salah satu gaya bahasa yang kerap dipakai dalam kesusastraan. Secara umum, satir ini digunakan sebagai bahasa pengungkapan kritikan secara nggak langsung dengan gaya bahasa sindiran. Ternyata di bidang pemasaran sendiri, gaya bahasa satir ini juga digunakan lho. Hal itu disebut juga dengan istilah Satirical Marketing. Lantas apa yang dimaksud dengan Satire Marketing itu? Berikut penjelasannya.

Definisi dari Satire Marketing

Satirical/ satire Marketing merupakan kampanye pemasaran yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen yang biasanya dengan membubuhkan unsur humor di dalamnya. Memang terkadang untuk beberapa kalangan, model pemasaran seperti ini terkesan sedikit ‘berat’ untuk langsung dapat dimengerti, hanya saja untuk kalangan lain, pesan yang diusung dapat langsung dipahami.

Memang sih, penggunaan Satire Marketing ini sedikit tricky karena jika salah dalam pengkonsepannya, maka bisa merusak reputasi brand yang bersangkutan dan membuat konsumen justru meninggalkan mereka. Tapi, kalau berhasil, maka model pemasaran yang dilakukan itu akan diingat sepanjang masa. Tentu saja, cara penggunaan Satirical Marketing yang paling ampuh adalah menggunakan media iklan.

Berikut ini adalah beberapa model atau contoh Satirical Marketing yang pernah tayang di media.

Tablet Advice 45

youtube.com/@AdviceTh

Iklan yang berasal dari Negeri Gajah Putih, Thailand, ini memang ada sedikit bumbu humor di dalamnya. Nampak dalam video iklannya, sepasang suami istri sedang ingin membelikan anak mereka sebuah tablet untuk digunakan sehari-hari. Alih-alih bertindak seperti halnya pramuniaga pada umumnya, sang penjaga toko tersebut justru memberikan masukan yang menohok kepada pasaran suami istri tersebut.

Pesan yang diusung adalah ketika anakmu masih belia, lebih baik mendampinginya bersama dengan beraktivitas lain selain hanya menyuguhkan kemewahan yang ditawarkan sebuah gadget. Karena anak-anak lebih butuh perhatian daripada kemewahan yang justru membuat mereka jauh dari orang tuanya.

 IKEA Catalog 2015

youtube.com/@ikeasingapore

Iklan IKEA Catalog 2015 ini dibuat dan ditayangkan oleh channel IKEA Singapore yang menggunakan konsep iklan Apple untuk produk iPhone atau iPad mereka. Dalam iklan tersebut, terlihat bahwa ada seorang narator yang menjelaskan bahwa IKEA memiliki katalog yang dapat memperlihatkan banyak produk mereka agar dapat dilihat langsung oleh konsumen.

Pesan yang dibawa adalah selain ingin menjelaskan bahwa IKEA memiliki katalog untuk produk-produk mereka, sang pembuat iklan juga menyadarkan bahwa buku bukan merupakan media yang ketinggalan zaman dan nggak harus semua orang beralih dari cara lama ke hal-hal yang serba digital.

Kontes Jin – Djarum 76

youtube.com/@TujuhEnam76

Iklan satu ini pernah ditayangkan sekitar tahun 2013 di berbagai media televisi. Dalam video iklan tersebut memperlihatkan sebuah kontes jin yang adu kesaktian dalam menghilangkan sesuatu yang besar. Ketika 2 jin dari luar negeri berhasil menghilangkan benda besar yang ada, jin asal Indonesia justru hanya berhasil menghilangkan tumpukan berkas yang ternyata catatan kasus-kasus besar.

Pesan yang diperlihatkan adalah karut marutnya hukum di Indonesia yang sangat mudah untuk menyamarkan sampai menghilangkan kasus dari yang kecil sampai yang besar dan merugikan negara atau masyarakat banyak hanya dalam sekejap saja.

Harusnya Gampang Dibikin Susah – A Mild

youtube.com/@ahmadsyaifudin3398

Iklan yang pernah selalu tayang di televisi di tahun 2006/2007 ini memperlihatkan proses administrasi yang terjadi di kantor pemerintahan. Terlihat scene di mana petugas menunggu ‘sesuatu’ terlebih dahulu kepada orang yang meminta pengesahan sebelum stempel pengesahan dibubuhkan di surat yang diinginkan.

Pesan yang diusung adalah ribetnya pengurusan segala sesuatu di kantor pemerintahan beberapa tahun lalu di mana semuanya harus ada ‘uang pelicin’ agar segala proses menjadi lebih mudah, cepat dan menguntungkan kedua belah pihak.

kontributorkreativv

Kontributor @ kreativv ID

About author

Related posts
Creativepreneur and Career

Wajib Catat, 5 Aplikasi Untuk Memperkuat Bisnis Kamu!

Creativepreneur and Career

7 Tips Rebranding Product untuk Tingkatkan Daya Saing

Creativepreneur and Career

Kenali Dua Strategi Pemasaran yang Cocok untuk Bisnis Kamu!

Creativepreneur and Career

Pentingnya Menentukan Niche Market Bagi Pebisnis Baru