Berkembangnya dunia pembuatan konten berbanding terbalik dengan attention span penonton. Orang kini tidak betah menonton sesuatu berlama-lama, kecuali kalau isinya menarik dan sesuai dengan minat mereka. Inilah pentingnya membuat snack contents. Apa itu snack contents dan bagaimana cara membuatnya?
Memahami Snack Contents
Sumber Gambar : bandt.com.au
Snack contents adalah konten yang menarik secara visual, formatnya pendek dan mudah dicerna. Kontennya sengaja didesain untuk menyampaikan pesan dengan cepat, tapi isinya padat, dan biasanya dibuat untuk ditonton di perangkat mobile.
Bentuk snack contents bisa berupa foto, infographic, meme, gif, video pendek, atau format lainnya. Yang jelas, snack contents harus pendek, mudah dipahami dan bisa disebarkan ke berbagai platform dengan mudah. Dengan begitu, peluang konten dilihat banyak orang pun semakin besar.
Kenapa Snack Contents Penting?
Sumber Gambar : technostation.com
Di dunia di mana informasi ada di mana-mana dan kehidupan yang makin sibuk, komunikasi yang efektif adalah kunci. Pesan harus disampaikan dengan efektif dalam waktu yang sesingkat mungkin. Makin banyak platform yang menyediakan video pendek. Misalnya TikTok, Instagram, Buzzfeed, YouTube, hingga Pinterest.
Internet hari ini dipenuhi dengan berbagai konten yang formatnya pendek-pendek. Generasi muda lebih tertarik menonton konten yang pendek-pendek tapi isinya penuh ini daripada harus menonton video yang panjang dan berbelit-belit. Cara ini pun harus dipahami oleh perusahaan jika ingin melakukan promosi di media sosial.
Cara Membuat Snack Contents
Sumber Gambar : bantennews.co.id
Sama seperti snack atau camilan yang sering kita konsumsi, snack contents itu ada yang sehat dan ada yang tidak sehat. Tidak sehat maksudnya hanya sekedar pendek, tapi isinya tidak sepenuhnya tersampaikan. Sedangkan snack contents yang sehat adalah yang dibuat secara singkat, padat dan jelas serta profesional.
Ada beberapa elemen kunci yang mampu meningkatkan kualitas snack contents. Di antaranya adalah:
1. Lakukan Riset Tren
Supaya tetap relevan dengan tren di pasar yang sesuai dengan target audiens produk/servis yang ditawarkan, maka sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu. Apa yang sedang dibutuhkan target audiens dan apa yang membuat mereka tertarik? Berangkat dari situ, buatlah konten yang ada hubungannya dengan tren.
2. Buat Tetap Dinamis
Konten yang membosankan akan membuat orang skip video atau berhenti menonton. Jadi usahakan agar konten tetap dinamis. Gunakan musik yang menarik, tambahan grafis bila perlu atau filter dan efek yang sesuai tren. Pastikan semua elemen yang digunakan tetap sesuai dengan brand supaya tidak terkesan berlebihan.
3. Berbagi Sesuatu yang Penting
Membagikan tips, tutorial penggunaan produk atau apa pun yang bisa diimplementasikan target audiens dalam keseharian mereka akan menjadi konten yang menarik dan cenderung lebih ditunggu-tunggu. Ini bisa meningkatkan engagement dengan follower dan meningkatkan brand awareness.
4. Jangan Hanya mengikuti Tren
Update tentang tren terkini memang penting, tapi bukan berarti harus diikuti semuanya. Ada tren yang mungkin tidak sesuai dengan image brand kamu. Jadi tak perlu mengikuti semua challenge yang ada di media sosial. Akan lebih baik kalau brand kamu yang menciptakan challenge dan tren baru.
5. Kurasi Konten
Dari sekian banyak konten yang sudah dibuat, coba lihat format apa yang paling disukai audiens. Selain itu, jangan segan menerima kritik dan saran dari audiens. Saat ini audiens lebih terbuka untuk memberikan ide. Mungkin saja ini bisa dijadikan ide untuk mengembangkan konten jadi lebih baik ke depannya!
