Ingin brand kamu bisa menarik perhatian gen Z? Memang susah-susah gampang, tapi tak perlu khawatir, karena di sini kita akan bahas bagaimana menarik perhatian gen Z, generasi yang sangat mengedepankan individualitas. Yuk, cek tips strategi marketing campaign untuk generasi Z di bawah ini!
Sumber Gambar : capitolpresence.com
Sebagai generasi pertama yang tumbuh di era media sosial, gen Z adalah target market yang tidak mudah. Mereka sangat awam dengan gadget dan teknologi, mereka skeptis, dan yang paling tidak betah dengan teknik beriklan yang tradisional. Untungnya, ada satu media yang masih menarik perhatian gen Z, yaitu konten video!
Jadi marketing mau tak mau harus memanfaatkan konten video. Saat ini tak terhitung video berdurasi pendek yang viral di TikTok, Instagram Reels dan YouTube Shorts. Dari sinilah brand bisa terhubung dengan gen Z, mendapatkan rasa percaya mereka dan membentuk komunitas yang terdiri dari pelanggan loyal gen Z.
Sumber Gambar : wespod.com
Ini dia beberapa hal penting yang bisa dijadikan strategi menarik perhatian gen Z:
Salah satu karakteristik gen Z adalah sangat idealis, jadi mereka suka brand yang secara terang-terangan mampu mendukung nilai-nilai yang mereka percaya. Jadi kalau misi brand tidak terlalu jelas, bakal sulit menarik perhatian mereka. Sebaliknya, brand yang mampu menyatakan misi brand dengan lantang akan lebih mudah membuat komunitas pelanggan setia yang berisi gen Z.
Sumber Gambar : artslabcreatives.com
Gen Z suka terlibat dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka, meskipun itu di dunia maya. Jadi membuat konten yang interaktif adalah strategi marketing yang sangat tepat untuk menyasar gen Z. Ada beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain adalah:
Di Indonesia, ada 3 platform yang pas banget untuk memasarkan brand ke gen Z yaitu TikTok, Instagram dan YouTube. Gen Z menggunakan ketiga platform ini dalam keseharian mereka. Jadi pilih salah satu yang paling sesuai dengan brand atau pilih ketiganya dan unduh konten dalam waktu yang bersamaan.
Sumber Gambar : thecontentdivision.com.au
Yup, cara ini masih efektif untuk menarik perhatian gen Z. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan karena biasanya influencer yang akan diajak bekerja sama juga termasuk gen Z. Jadi biarkan mereka punya creative freedom dan beri ruang untuk memberikan opini jujur tentang brand kamu. Tentu saja, ada beberapa aturan yang harus dibatasi, seperti:
Sebagai imbalan, bentuknya beragam tergantung kesepakatan masing-masing. Ada yang memberikan produk gratis, dibayar per post atau dibayar tiap kali tercapai target penjualan tertentu. Kesepakatan harus detail dan jelas sejak awal agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Sekarang ini, kita mungkin sudah sangat jarang menggunakan kata mesin pencari. Jika disinggung mesin pencari…
Popularitas keluarga paling kontroversial sejagat Hollywood ini sepertinya tak perlu dipertanyak lagi. Lalu, siapakah keluarga…
Apakah kamu pernah mendengar tentang Gambling Disorder? Sebenarnya, Gambling Disorder merupakan sebuah dorongan atau perilaku…
Dari sekian banyak situs peninggalan bersejarah indah di dunia, manakah 7 Keajaiban Dunia berikut ini…
TikTok sudah menjadi salah satu media sosial yang sangat diminati oleh para netizen di seluruh…
Swiper jangan mencuri! Swiper jangan mencuri! Hayo, siapa yang ingin bernostalgia kembali ke masa kecil?…