Interior Rumah Untuk Lansia Demensia Yang Wajib Kamu Ketahui!

Lansia Demensia merupakan keadaan seseorang yang sudah lanjut usia mengalami kondisi gangguan fungsi kognitif antara lain intelegensi, daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, persepsi, perhatian dan konsentrasi, penyesuaian dan kemampuan bersosialisasi.

Lalu, apa penyebab penyakit Demensia? Apakah sangat berbahaya? Penyakit ini normal dialami oleh seseorang yang sudah lanjut usia, GenKs, dan penyakit ini tidak berbahaya. Penyebabnya adalah karena sel saraf otak di bagian tertentu mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan saraf tubuh lainnya menjadi menurun. Akibatnya, pengidap demensia akan mengalami gejala sesuai area otak yang mengalami kerusakan.

Gejala demensia pada lansia juga menyerang sisi psikologis seperti, sering merasa gelisah, ketakutan atau paranoid, depresi, suasana hati dan perilaku berubah-ubah, halusinasi, dan agitasi.

Salah satu hal yang dapat meminimalisir rasa takut dan gelisah tersebut ialah dari faktor lingkungan yang ada pada rumah tinggal

Peracangan pada rumah tinggal perlu ditingkatkan khususnya bagi pengguna lansia yang seiring bertambahnya umur sangat cepat mengalami penyakit demensia sehingga, sangat perlu memperhatikan lingkungan di dalam rumah tinggal yang secara tidak langsung dapat memaksa dengan membantu lansia untuk melatih motorik (otot) dan kognitif (otak)

Tingkat kenyamanan lingkungan untuk lansia meliputi kemudahan akses dalam beraktifitas, juga mengenai bentuk ruang, sirkulasi, warna, material, perabot dan peralatan, pencahayaan, serta penghawaan pada rumah tinggal yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia dengan penyakit demensia.

Nah, untuk lebih memahami bagaimana penerapan interior rumah tinggal yang nyaman untuk lansia demensia, yuk simak apa saja yang wajib diperhatikkan!

Bentuk Ruang

Lansia sebisa mungkin dijauhkan dengan banyaknya sekat-sekat atau partisi yang membatasi antar ruang. Membutuhkan luas ruang yang besar, sehingga pada ruang yang memiliki aktivitas tidak berbeda seperti area tamu dan area untuk menonton tv atau keluarga dapat disatukan untuk memberikan kesan ruang yang lebih luas.

Segala kebutuhan aktivitas sehari-hari perlu dijadikan satu pada lantai dasar sehingga memudahkan lansia dalam bergerak, dan tidak lupa menyediakan kamar tidur dan kamar mandi yang berdekatan!

Sirkulasi

Dalam pembahasan mengenai sirkulasi, ada banyak hal yang perlu diperhatikkan seperti,

• Apabila lansia menggunakan alat bantu jalan, sebisa mungkin memiliki sirkulasi jalan yang lebar dan menghindari adanya tabrakan antara alat tersebut dengan perabot di dalam rumah.
• Hindari penggunaan karpet karena beresiko terlipat dan membuat lansia tersandung, hindari perbedaan ketinggian lantai, pastikan lantai tidak pernah licin!
• Pintu di dalam rumah juga wajib diperhatikan dengan minimal lebar 90cm saat menggunakan alat bantu jalan.
• Tak hanya sirkulasi jalan, tangga di dalam rumah juga menjadi hal yang wajib untuk diperhatikan. Tangga wajib memiliki dua sisi pegangan tangan untuk memudahkan lansia untuk berjalan, dan ujung anak tangga diberikan tekstur guratan – guratan (step nose) dapat mencegah agar kaki tidak mudah terpeleset dalam menaiki atau turun tangga bahkan sebaiknya pada step nose ini menggunakan warna yang lebih gelap untuk mudah dilihat pada waktu naik anak tangga

Warna

Gunakan warna-warna yang cerah yang menjadi titik focus (focal point) baik pada dinding ataupun elemen interior dan dekorasi yang dapat membantu lansia demensia untuk mengingat ruang. Pilihlah warna yang nyaman untuk di pandang oleh mata dan juga memberikan kesan tenang, nyaman dan semangat

Perabot dan Peralatan

• Pilihlah perabot dengan ketinggian yang mudah dijangkau oleh lansia. Akan tetapi, apabila terlalu tinggi dapat disediakan alat bantu untuk mengambilnya dengan mudah.
• Untuk sofa, pilih yang tidak terlalu keras tapi juga tidak terlalu lembut karena bisa menyebabkan lansia sakit pinggang. Apabila terdapat perabot yang memiliki bagian yang tajam, tutup ujung yang tajam tersebut dengan pelindung khusus atau bila perlu modifikasi furnitur tersebut agar ujungnya tumpul.
• Gunakan detailing pada perabot yang secara tidak langsung membantu lansia untuk melatih motorik seperti, handle (pegangan). Misalnya pintu ataupun lemari berbentuk bulat sehingga memaksa lansia untuk menggemgam handle
• Memanfaatkan hal-hal kecil seperti, pegangan kursi ataupun bantal dengan motif yang berbeda-beda dan unik. Afar membuat lansia penasaran untuk memegang dan melatih otot tangan secara tidak langsung
• Tak lupa menyediakan keamanan khusunya pada kamar mandi yaitu, memberikan grab bar pada area shower dan closet. Agar lansia tidak tergelincir dan tetap terjaga keseimbangan tubuh

Smart Home

Penggunaan smart home juga merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi pengguna lansia demensia, lho!

• Seperti, motion sensor (sensor gerak) yang dapat mengontrol hidup dan mati lampu atau yang biasa disebut smart light switch.
• IR remote control, metode ini memudahkan lansia demensia untuk mengontrol perangkat elektronik hanya dengan satu perangkat yaitu smartphone (HP). Sehingga, ketika pengguna lupa mematikan elektronik saat ber-pergian dapat mengontrolnya dengan mudah melalui HP.

Walaupun hal-hal tersebut merupakan hal kecil namun, merupakan suatu hal dasar yang wajib kita ketahui dan perhatikan GenKs! Karena lingkungan rumah yang aman memberikan suasana yang sehat, aman dan nyaman bagi keluarga